LAPORAN
HASIL OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN
DI
SMK NEGERI 4 SEMARANG
Disusun
oleh:
1. Mohammad
Farokhi (5201413022)
2. Herdwiansyah
Al Irfan (5201413031)
3. Afrizal
Megadana (5201413032)
4. Mohammad
Rikzam Kamal (5201413036)
5. Rozaq
Mustofa Lutfi (5201413042)
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Setiap
individu mempunyai keunikan masing-masing, mempunyai kemampuan dan
karakteristiknya masing-masing. Mulai
dari yang cepat memahami pelajaran, hingga yang lamban. Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak yang sarat akan masalah.
Observasi merupakan
suatu kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui bagaimana cara mengajar
yang baik. Dalam hal ini saya selaku mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
melakukan observasi di SMKN 4 Semarang untuk memenuhi tugas dalam bentuk
laporan observasi pembelajaran di kelas.. Laporan hasil observasi ini disusun
guna mememenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan. Dengan adanya
observasi ini diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana seorang guru mengajar
suatu pembelajaran. Kemudian kita sebagai sorang calon guru tentunya dapat
memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada murid kita ketika
sudah mengajar kelak.
2.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana
proses pembelajaran di SMK.
b.
Bagaimana metode mengajar yang efektif.
c.
Bagaimana menjadi guru yang baik.
3. Tujuan
a. Mengetahui proses
pembelajaran di SMK.
b.
Mengetahui metode dan strategi mengajar
yang tepat.
c.
Mengetahui cara menjadi guru yang baik.
4.
Manfaat observasi
Setelah melakukan observasi di
Sekolah Dasar diharapkan kita dapat memahami bagaimana cara mengajar yang benar
dan mengaplikasikannya ketika kita menjadi guru dimasa yang akan datang.
5.
Metode
Metode yang digunakan dalam
penyusunan laporan observasi adalah observasi langsung dan wawancara.
BAB
II
HASIL OBSERVASI
A.
Gambaran Objek
1.
Identitas Guru (Narasumber)
Nama Guru : Sri Wahyuni
NIP : 1976030520021202008
Tempat, Tanggal Lahir :
Semarang, 5 Maret 1976
Alamat : Karang Anyar Selatan No. 74
Semarang
Guru Bidang studi : Fisika
Masa Kerja : 12 tahun
2.
Pelaksanaan Observasi
Tempat :
Kelas XI TSM
Jumlah Peserta didik :
30 Orang
Tanggal :
4 April 2014
Waktu :
07:15 WIB – 09:00 WIB
B.
Kegiatan
Pembelajaran
Dalam
kegiatan pembelajaran di SMKN 4 Semarang metode pembelajaran yang digunakan
adalah problem solving. Guru hanya menggunakan metode tersebut diatas,
dikarenakan materi pelajaran yang sudah mendekati ulangan harian. Sehingga
materi tidak lagi berupa materi inti, melainkan materi pembahasan soal latihan.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru, yaitu:
1. Kegiatan
Awal (15 Menit)
·
Membuka pelajaran
Guru
memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian peserta didik
memberikan salam kepada guru dan membaca do’a sebelum memulai proses
pembelajaran.
·
Mempersiapkan Perlengkapan Belajar Mengajar
Guru bersama peserta didik
mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya.
·
Mengkondisikan peserta didik
·
Apersepsi
Setelah perlengkapan
belajar mengajar telah dipersiapkan dengan baik. Guru mulai memotivasi peserta
didik dan mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya.
2. Kegiatan
Inti (60 menit)
·
Peserta didik mengumpulkan tugas mereka.yang sudah
dberikan sama guru pada pertemuan sebelumnya. Dan bagi siswa yang tidak
mengumpulkan tetap mendapat konsekuensinya yaitu nilai tidak memenuhi kriteria
atau KKM. Hal itu bertujuan mendidik agar pentingnya mengerjakan tugas ndan
mengumpulkan tepat waktu.
·
Guru menjelaskan pemecahan masalah dari tugas yang
sudah diberikan kepada siswa.agar siswa tahu apabila ada kesalahan dari soal
yang sudah para siswa kerjakan.
·
Terjadi proses tanya jawab antara siswa kepada guru
dari materi yang belum dipahami oleh siswa.
·
Guru melihat secara langsung buku catatan para
siswa ,apakah para siswa mencatat materi yang sudah diajarkan.
3. Menutup
pembelajaran (15 menit)
Guru mengingatkan kembali kepada
peserta didik bahwa dipertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian.
Kemudian bersama-sama menutup pelajaran dengan berdo’a dan memberikan salam..
C.
Deskripsi
Proses Pembelajaran
Menurut hasil observasi yang dilakukan, saat proses pembelajaran
berlangsung guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Untuk
menciptakan suasana yang demikian, guru menjadikan suasana yang lebih santai
atau informal. Menciptakan suasana yang lebih santai dan informal dilakukan
guru dengan cara menyapa setiap murid yang mulai merasa bosan mengikuti
pelajaran, Guru juga mampu mendekatkan dirinya dengan peserta didik baik
melalui pendekatan multidisipliner dan pendekatan Interdisipliner. Kemudian
ditambah lagi dengan humor-humor ringan. Sehingga peserta didik lebih
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
D.
Wawancara
Beberapa pertanyaan
yang diajukan adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana metode pembelajaran yang
Bapak/Ibu gunakan?
2.
Apa saja suka duka Bapak/Ibu selama
menjadi Guru?
3.
Sebaiknya bagaimana menjadi guru yang
baik?
4.
Bagaimana cara Bapak/Ibu menjadi guru
yang disukai oleh peserta didik?
5.
Bagaimana cara Bapak/Ibu memotivasi peserta
didik yang notabennya bermasalah (nakal, pemalas, dan sebagainya)?
Jawaban dari narasumber:
1.
Metode pembelajaran yang dilakukan
adalah Problem solving, karena
materi sudah tersampaikan dipertemuan sebelumnya dan dipertemuan selanjutnya
akan diadakan Ulangan harian. Sehingga dengan menggunakan metode tersebut
diharapkan peserta didik sudah siap menghadapi ulangan harian.
2.
Suka duka menjadi guru, banyak suka
yang pasti cita-cita menjadi guru sudah tercapai. Dukanya, sulit memberikan
penerangan kepada peserta didik karena pelejaran ini menjadi momok menakutkan.
Kurikulum yang sekarang sudah ditetapkan dari atasan sekolah sedangkan yang
dilapangan keadaannya berbeda.
3.
Guru yang baik itu:
·
Disiplin.
·
Mampu menkondisikan (penguasaan) kelas
dengan bagus, hal ini berarti mampu berinteraksi dengan peserta didik, hal ini juga
penting karena dengan mampu mengkondisikan kelas suatu pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar.
·
Harus menguasai materi yang akan
diajarkan.
·
Mampu memahami karakter masing-masing
peserta didik.
·
Tegas bukan galak, tidak diktator.
·
Mampu memecahkan masalah yang dialami
peserta didik dengan cara memberi motivasi.
4.
Cara supaya peserta didik menyukai
gurunya adalah sebagai berikut:
·
Menyilami apa kemauan mereka, tapi
kita strategikan sesuai dengan apa yang kita mau.
·
Memberi perhatian kepada peserta
didik, baik berupa motivasi, sindiran, gurauan dan sebagainya.
5.
Cara memberi memotivasi kepada peserta
didik yang bermasalah (nakal, pemalas, dsb):
Sebuah kasus, ada seorang siswa yang tidak pernah membawa buku pelajaran
bahkan ada yang sama sekali tidak mempunyai buku. Disini kita harus peduli
dengan mereka, metode yang paling baik adalah menyadarkannya dengan
pelan-pelan. Misalkan memberikan tugas, kemudian mengecek tugas setiap
individu, dan apabila ada siswa yang belum mengerjakan tugas harus mendapatkan
hukuman agar jera namun hukuman ini bersifat membangun. Lama kelamaan siswa
tersebut akan sadar, dia akan membeli sebuah buku dan akan mengerjakan tugas.
BAB III
PENUTUP
6. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan uraian yang telah
disajikan terdahulu, maka berikut dikemukakan kesimpulan observasi bahwa proses
pembelajaran di Kelas XI SMKN4 Semarang berjalan dengan efektif dan kondusif.
Hal ini dikarenakan guru selalu mempertimbangan metode, model atau strategi
yang tepat digunakan untuk suatu materi pelajaran didalam proses pembelajaran.
Sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Metode
yang digunakan yaitu metode pemecahan masalah. Proses pembelajaran berjalan
dengan efektif dan disenangi oleh peserta didik.
Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar